beberapa pembagian filsafat menurut beberapa para ahli



Berikut ini beberapa pembagian filsafat menurut beberapa para ahli :
Alcuinus, salah seorang tokoh “Filsafat Scholastik” pada zaman abad pertengahan membagi filsafat sebagai berikut :
  1. Bagian fisika yang menyelidiki apakah sebab-sebabnya sesuatu itu ada.
  2. Bagian etika yang menentukan tata hidup.
  3. Bagian logika yang mencari dasar-dasar untuk mengerti.
Al-Kindi ahli pikir dalam filsafat islam membagi filsafat menjadi tiga bagian yaitu :
  1. Ilmu fisika, tingkatan terendah;
  2. Ilmu matematika, tingkatan tengah;
  3. Ilmu ketuhanan, tingkatan tertinggi.
Al-Farabi dan Ibnu Sina membagi dua bagian yaitu filsafat teori dan filsafat praktek.
  1. Prof. DR. M. J. Langeveld membagi filsafat dalam tiga lingkungan masalah, yaitu :
  2. Lingkungan masalah-masalah keadaan (metafisika, manusia dan lain-lain);
  3. Lingkungan masalah-masalah pengetahuan (teori pengetahuan, teori kebenaran, logika);
  4. Lingkungan masalah-masalah nilai (teori nilai, etika, estetika, yang bernilai berdasarkan religi).
Prof. Alburey Castell membagi filsafat ke dalam enam bagian sebagai berikut :
  1. Masalah theologies;
  2. Masalah metafisika;
  3. Masalah epistimologi;
  4. Masalah etika;
  5. Masalah politik;
  6. Masalah sejarah.
H.De Vos membagi filsafat ke dalam sembilan golongan sebagai berikut :
  1. Logika;
  2. Metafisika;
  3. Ajaran tentang ilmu pengetahuan;
  4. Filsafat alam;
  5. Filsafat kebudayaan;
  6. Filsafat sejarah;
  7. Etika;
  8. Estetika;
Plato membedakan filsafat atas tiga bagian sebagai berikut :
  1. Dialetika, tentang ide-ide atau pengertian-pengertian umum;
  2. Fisika, tentang dunia materil;
  3. Etika, tentang kebaikan.
Aristoteles membagi 4 cabang yaitu :
  1. Logika;
  2. filsafat teoritis;
  3. filsafat praktis;
  4. filsafat peotika;

CIRI-CIRI FILSAFAT

  1. Radikal, berpikir sampai ke akar-akarnya;
  2. Universal, berpikir tentang hal-hal yang bersifat umum dan bukan parsial;
  3. Konseptual, hasil generalisasi dari pengalaman individual;
  4. Koheren dan konsisten, sesuai dengan kaidah-kaidah berpikir logis dan tidak mengandung kontradiksi;
  5. Sistematik, kebulatan dari sejumlah unsur yang saling berhubungan menurut tata pengaturan untuk mencapai sesuatu maksud;
  6. Komprehensif, mencakup secara menyeluruh, misalnya alam semesta secara keseluruhan;
  7. Bebas, hasil dari pemikiran yang bebas dari berbagai prasangka sosial, historis, kultural, maupun religious;
  8. Bertanggung jawab, terhadap hati nurani dan kepada orang lain.

Comments