STRATEGI-STRATEGI PEMBELAJARAN CTL
Beberapa strategi
pembelajaran yang perlu dikembangkan oleh guru secara konstektual antara lain:
1. Pembelajaran berbasis masalah.
Dengan memunculkan problem yang
dihadapi bersama,siswa ditantang untuk berfikir kritis untuk memecahkan .
2.Menggunakan konteks yang beragam.
Dalam CTL guru membermaknakan
pusparagam konteks sehingga makna yang diperoleh siswa menjadi berkualitas.
3.Mempertimbangkan kebhinekaan
siswa.
Guru mengayomi individu dan
menyakini bahwa perbedaan individual dan social seyogianya dibermaknakan
menjadi mesin penggerak untuk belajar saling menghormati dan toleransi
untuk mewujudkan ketrampilan interpersonal.
4.Memberdayakan siswa untuk belajar
sendiri.
Pendidikan formal merupakan kawah
candradimuka bagi siswa untuk menguasai cara belajar untuk belajar mandiri
dikemudian hari.
5.Belajar melalui kolaborasi
Dalam setiap kolaborasi selalu ada
siswa yang menonjol dibandingkan dengan koleganya dan sisiwa ini dapat
dijadikan sebagai fasilitator dalam kelompoknya
6.Menggunakan penelitian autentik
Penilaian autentik menunjukkan bahwa
belajar telah berlangsung secara terpadu dan konstektual dan memberi kesempatan
pada siswa untuk dapat maju terus sesuai dengan potensi yang dimilikinya
7.Mengejar standar tinggi
Setiap seyogianya menentukan
kompetensi kelulusan dari waktu kewaktu terus ditingkatkan dan setiap
sekolah hendaknya melakukan Benchmarking dengan melukan study banding
keberbagai sekolah dan luar negeri
Berdasarkan Center for Occupational Research and Development (CORD) Penerapan strategi pembelajaran konstektual
digambarkan sebagai berikut:
1. Relatinng
Belajar dikatakan dengan konteks
dengan pengalaman nyata ,konteks merupakan kerangka kerja yang dirancang
guru untuk membantu peserta didik agar yang dipelajarinya bermakna
2. Experiencing
Belajar adalah kegiatan “mengalami
“peserta didik diproses secara aktif dengan hal yang dipelajarinya dan berupaya
melakukan eksplorasi terhadap hal yang dikaji,berusaha menemukan dan menciptakan
hal yang baru dari apa yang dipelajarinya.
3. Applying
Belajar menekankan pada proses
mendemonstrasikan pengetahuan yang dimiliki dengan dalam konteks dan
pemanfaatanya
4. Cooperative
Belajar merupakan proses kolaboratif
dan kooperatif melalui kegiatan kelompok,komunikasi interpersonal atau
hubunngan intersubjektif
5. Trasfering
Belajar menenkankan pada terwujudnya
kemampuan memanfaatkan pengetahuan dalam situasi ata
107
LANDASAN FILOSOFI MODEL PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL
Para pendidik yang menyetujuai
pandangan ilmu pengetahuan bahwa alam semesta itu tidak hidup,tidak diam ,dan
alam semesta itu ditopang oleh tiga prinsip kesaling
ketergantungan,diferensiasi dan organisasi diri ,harus menerapkan pandangan dan
cara berfikir baru mengenai pembelajaran dan pengajaran.
Menurut JONHSON (2004)
tiga pilar dalam system CTL antara lain :
1. CTL mencerminkan prinsip kesaling
ketergantungan
Kesaling ketergantungan mewujudkan
diri.Misalnya ketika para siswa bergabung untuk memecahkan masalah dan ketika
para guru mengadakan pertemuan dengan rekanya .Hal ini tampak jelas
ketika subyek yang berbeda dihubungkan dan ketika kenitraan menggabungkan
sekolah dengan dunia bisnis dan komunitas.
2. CTL mencerminkan prinsip
berdeferensiasi
Ketika CTL menentang para siswa
untuk saling menghormati keunikan masing-masing ,untuk menghormati
perbedaan,untuk menjadi kreatif,untuk bekerja sama ,untuk menghasilkan gagasan
dan hasil baru yang berbeda ,dan untuk menyadari bahwa keragaman adalah tabda
kemantapan dan kekuatan.
3. CTL mencerminkan prinsip
pengorganisasian diri
Pengorganisasian diri terlihat para
siswa mencari dan menemukan kemampuan dan minat mereka sendiri yang berbeda
,mendapat manfaat dari umpan balik yang diberiakan oleh penilaian
autentik,mengulas usaha-usaha mereka dalam tuntunan tujuan yang jelas dan
standar yang tinggi dan berperan serta dalam kegiatan-kegiatan yang berpusat
pada sisiwa yang membuat hati mereka bernyanyi
Landasan filosofi CTL adalah
kontruktivisme,yaitu filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar tidak
hanya sekedar menghafal .siswaharus mengkontruksi pengetahuan dibenak mereka
sendiri.Pengetahuan tidak dapat dipisahkan menjadi fakta atau proposisi yang
terpisah ,tetapi mencerminkan ketrampilan yang dapat diterapkan.Kontruktivisme
berakar pada filsafat pragmatiisme yang digagas John Dewey pada awal abad ke-20
yaitu sebuah filosofi belajar yang menekankan pada pengembangan minat dan
pengalaman siswa.
Anak akan belajar belajar lebih baik
jika lingkungan diciptakan alamiah.Belajar akan lebih bermakna jika anak
mengalami apa yang dipelajarinya bukan hanya mengetahuinya.
108
KOMPONEN-KOMPONEN PEMBELAJARAN CTL
komponen-komponen model pembelajaran
CTL ini antara lain :
1.
Kontruktivisme
Kontruktivisme adalah proses
membangun dan menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa
berdasarkan pengalaman.
Pembelajaran ini harus dikemas
menjadi proses”mengkontruksi”bukan menerima pengetahuan.
2.
Inquiry
Inquiry adalah proses pembelajaran
yang didasrkan pada proses pencarian penemuan melalui proses berfikir secara
sistematis.
Merupakan proses pemindahan dari
pengamatan menjadi pemahaman sehingga siswa belajar mengunakan ketrampilan
berfikir kritis.
Langkah-langkah dalam proses inquiry
antara lain :
a. Merumuskan masalah
b. Mengajukan hipotesis
c. Mengumpilkan data
d. Menuji hipotesis
e. Membuat kesimpulan
3.
Bertanya
Bertanya dalah bagian inti belajar
dan menemukan pengetahuan .
4. Masyarakat
belajar
Menurut Vygotsky dalam masyarakat
belajar ini pengetahuan dan pengalaman anak banyak dibentuk oleh
komunikasi dengan orang lain.
5.
Pemodelan
Pemodelan adalah proses pembelajaran
dengan memperagakan sebagai sustu contoh yang dapat ditiru oleh siswa.
6. Refleksi
Refleksi adalah proses pengengalaman
yang telah dipelajari dengan cara mengerutkan dan mengevalusi kembali kejadian
atau peristiwa pembelajaran telah dilaluinya untuk mendapatkan pemahaman yang
dicapai baik yang bersifat positif maupun bernilai negative.
7.
Penilaian nyata
Penilaian nyata adalah proses yang
dilukan oleh guru untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar
yang dilakukan oleh siswa.
Comments
Post a Comment