a. Peranan
Guru
Terdapat beberapa guru
dalam pembelajaran tatap muka yang dikemukaaan oleh Moon dalam Hamzah B Uno
(2009:22), yaitu sebagai berikut.
1) Guru sebagai perancang
pembelajaran (designer of instruction)
Pihak departemen
pendidikan nasional telah memprogramkan bahan pembelajaran yang harus diberikan
guru kepada peserta didik pada suatu waktu tertentu. Disini guru dituntut untuk
berperan aktif dalam merencanakan PBM tersebut dengan memperhatikan berbagai
komponen dalam sistem pembelajaran yang meliputi :
a) Membuat dan merumuskan
TIK.
b) Menyiapkan materi yang
relevan dengan tujuan, waktu, fasilitas,perkembangan ilmu, kebutuhan dan
kemampuan siswa, komprehensif,sistematis, dan fungsional efektif.
c) Merancang metode yang
disesuaikan denagn situasi dan kondisi siswa
d) Menyediaakn sumber
belajar, dalam hal ini guru berperan sebagi fasilitator dalam pengajaran.
e) Media, dalam hal ini guru
berperan sebagai mediator dengan memerhatikan relevansi (seperti juga materi),
efektif dan efisien, kesesuain dengan metode, serta pertimbangan praktis.
Jadi dengan waktu yang
sedikit atau terbatas tersebut, guru dapat merancang dan mempersiapkan semua
komponen agar bejalan dengan efektif dan efisien. Untuk itu, guru harus
memiliki pengetahuan yang cukup memadai tentang prinsip-prinsip belajar,
sebaagai landasan dan perencanaaan.
2) Guru sebagai pengelola
pembelajaran (manager of instruction)
Tujuan umum pengelolaan
kelas adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas bagi bermacam-macam
kegaiatan belajar mengajar. Sedangkan tujuan khususnya adalah mengembangkan
kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan
kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa berkerja dan belajar, serta membantu
siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan.
Selain itu, guru juga
berperan dalam membimbing pengalaman sehari-hari kea rah pengenalan tingkah
laku dan kepribadianya sendiri salah satu ciri manaajemen kelas yang baik adlah
tersedianya kesempatan bagi siswa untuk sedikit demi sedikit mengurangi
ketergantungan pada guru sehingga mereka mampu membimbing kegiatanya sendiri.
Sebagai manajer, guru
hendaknya mampu mempergunakan pengetahuan tentang teori belajar mengajar dari
teori perkembangan hinggga memungkinkan untuk menciptakan situasi belajar yang
baik mengendalikan pelaksanaan pengejaran dan pencapaian tujuan.
3) Guru sebagai pengarah
pembelajaran
Hendaknya guru senantiasa
berusaha menimbulkan, memeliharaa, dan meningkankan motivasi peserta didik
untuk belajar. Dalam hubungan ini, guru mempunyai fungsi sebagai motiator dalam
keseluruhan kegiatan belajar mengajar. Empat hal yang dikerjakan guru dalam
memberikan motivasi adalah sebagai berikut:
a)
Membangkitkan dorongan siswa untuk belajar
b)
Menjelaskaan secara konkret, apa yang dapatdilakukan pada akhir pengajar
c)
Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai hingga dapat
merangsang pencapaian prestasi yang lebih baik dikemudian hari.
d)
Membentuk kebiasaan belajar yang baik.
Pendekatan yang
dipergunakan oleh guru dalam hal ini adalah pendekatan pribadi, dimana guru
mengenal dan memahami siswa secara lebih mendalam hingga dapat membantu dalam
keseluruhan PBM, atau dengan kata lain, guru berfungsi sebagai pembimbing dalam
PBM. Guru diharapkan mampu untuk:
a)
Mengenal dan memahami setiap peserta didik, baik secara individu maupun
secara kelompok
b)
Membantu tiap peserta didikdalam mengatasi pribadi yang dihadapinya
c)
Memberikan kesempatan yang memadai agar tiap peserta didik dapat belajar
sesuai dengan kemampuan pribadinya.
d) Mengevaluasi keberhasilan
rancangan acara pembelajar dan langkah kegiatan yang telah dilakukanya.
Untuk itu, guru hendaknya
memahami prinsip-prinsip bimbingan dan menerapkanya dalam proses
pembelajaranya.
4)
Guru sebagai evaluator (evaluator
of student learning)
Tujuan utama penilaian
adalah untuk melihat tingkat keberhasilan efektivitas, dan efisien dalam proses
pembelajaran. Selain itu, untuk mengetahui kedudukan peserta dalam kelas atau
kelompoknya. Dalam funsinya sebagai penilai hasil belajar peserta didik, guru
hendaknya secara terus menerus mengikuti hasil belajar yang telah dicapai
peserta didik dari waktu ke waktu. Informasi yang diperoleh melalui evaluasi
ini akan menjadi umpan balik terhadap proses pembelajaran. Umpan balik akan
dijadikan titik tolak untukmemperbaiki dan meningkatkan pembelajaran
selanjutnya. Dengan demikian, proses pembelajaran akan terus-menerus ditingkat
untuk memperoleh hasil yang optimal.
Guru tidak hanya menilai
produk (hasil pengajaran), tetapi juga menialai proses (jalanya
pengajaran). Dari kedua kegiatan ini akan mendapatkan umpan balik (feedback)
tentang pelaksanaan interaksi edukatif yang telah dilakukan. Melihat peran dan
tugas guru diatas maka dalam arti khusus dapat dikatakan bahwa pada setiap diri
guru itu terletak tanggung jawab untuk membawa siswanya pada suatu kedewasaan
atau taraf kematangan tertentu. Dalam rangka ini guru tidak semata-mata menjadi
“pengajar” yang hanya transfer of knowledge tetapi juga sebagai
pendidik yang transfer of values sekaligus juga “pembimbing” yang
memberikan pengarahan dan menentukan anak didiknya dalam belajar. Berkaitan
dengan ini maka sebenarnya guru memiliki peranan yang unik dan sangat kompleks
didalam proses belajar mengajar, dalam usahanya mengantarkan anak didiknya ke
taraf yang dicita-citakan.
5) Guru sebagai konselor
Sesuai dengan peran guru
sebagai konselor adalah ia diharapkan akan dapat merospons segala masalah
tingkah laku yang terjadi di dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru
harus dipersiapkan agar:
a)
Dapat menolong peserta didik memecahkan masalah-masalah yang timbul
antara peserta didik dengan orang tuanya.
b)
Bisa memperoleh keahlian dalam membina hubungan yang manusiawi dan dapat
mempersiapkan untuk berkomunikasi dan berkerja sama dengan bermacam-macam
manusia.
Pada akhirnya, guru akan memerlukan pengertian tentang dirinya
sendiri baik itu motivasi, harapan,prasangka, ataupun keinginanya semua hal itu
akan memberikan pengaruh pada kemampuan guru dalam berhubungan dengan orang
lain terutama siswa.
6) Guru sebagi pelaksana
kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat
pengalaman belajar yang didapat oleh peserta didk selama ia mengikuti proses
pendidikan, secara resmi kurikulum sebenarnya merupakan sesuatu yang
diidealisasikan atau dicita-citakan,
menurut Ali dalam Hamzah B Uno (2009:25). Keberhasilan dari suatu
kurikulum yang ingiin dicapai sangat bergantung pada factor kemampuan yang
dimiliki oleh seorang guru. Artinya guru addalah orang yang bertanggung jawab
dalam upaya mewujudkan segala sesuatu yang telah tertuang dalam suatu kurikulum
resmi. Bahkan pandangan mutakhir menyatakan bahwa meskipun suatu kurikulum itu
bagus, anmun berhasil atau gagalnya kurikulum tersebut pada akhirnya terletak
di tangan pribadi guru. Untuk pernyataan tersebut terdapat beberapa alasan,
yaitu :
a)
Guru adalah pelaksana langsung dari kurikulum di suatu kelas.
b)
Gurulah yang bertugas mengembangkan kurikulum pada tingkat pembelajaran.
c)
Gurulah yang langsung menghadapi berbagaai permasalahan yang muncul
sehubungaan dengan pelaksanaan kurikulum dikelas.
d)
Tugas Gurulah yang mencarikan upaya memecahkan segala permasalahan yang
dihadapi dan melaksanakan upaya.
Water Hack Burns 2 lb of Fat OVERNIGHT
ReplyDeleteOver 160k women and men are hacking their diet with a easy and secret "liquid hack" to lose 1-2lbs each night while they sleep.
It's proven and it works with anybody.
Here's how you can do it yourself:
1) Take a drinking glass and fill it up half full
2) Proceed to learn this amazing HACK
you'll be 1-2lbs thinner when you wake up!