Tips menjadikan kelas kreatif
1.
Bantu
siswa memenuhi tujuan mereka
Menjadi kreatif saja tidak cukup.
Bantu juga siswa untuk memenuhi tujuan belajar mereka dalam proyek dan tugas
yang diberikan dalam kelas.
2.
Bawa
kreatifitas untuk semua mata pelajaran
Mengapa harus seni untuk membuat
anak belajar dengan senang? Bawa aspek kreatifitas ke dalam semua mata
pelajaran termasuk matematika dan sains.
3.
Campurkan
semuanya
Kreativitas dalam mengajar dilakukan
dengan mencampurkan berbagai hal. Ubah cara menyajikan pelajaran, nilai siswa
dengan cara yang berbeda, dan beri mereka tantangan baru yang tidak terduga.
4.
Berikan
umpan balik
Tawarkan umpan balik pada pekerjaan
yang sudah dikerjakan siswa sebagai masukan untuk memperbaiki dan lebih
memahami ide mereka.
5.
Hindari
memberi demonstrasi yang “dianggap” benar
Pikiran kreatif adalah hasil dari
berpikir out of the box. Hindari untuk menyajikan contoh yang dianggap paling
benar, beri kesempatan siswa untuk menyelesaikan masalah atau soal dengan cara
mereka sendiri.
6.
Jangan
dorong siswa untuk langsung menjadi sama
Anda tidak dapat mendapatkan pemikir
yang independen tanpa pemberontakan kecil. Dorong siswa untuk mempertanyakan
mengaa suatu hal harus diselesaikan dengan cara tertentu, serta berani
berbicara ketika ada hal-hal yang mereka pikir kurang tepat.
7.
Berikan
kebebasan, tetapi tetap fokus
Kreatifitas membutuhkan kebebasan,
tetapi bukan kebebasan tanpa batas. Beri siswa tujuan untuk pekerjaan mereka
agar lebih fokus.
8.
Dorong
otonomi
Jika Anda memberi jawaban untuk
semua pertayaan sulit, maka siswa tidak akan termotivasi untuk menyelesaikan
permasalahan sendiri. Dorong mereka untuk bekerja dan hanya meminta bantuan
ketika memang merasa buntu.
9.
Biasakan
kerjasama
Terkadang bekerja sendiri dapat
menghasilkan hasil yang baik, tetapi siswa juga dapat mendapatkan banyak ide
kreatif ketika mereka bekerja dalam kelompok. Bantu mereka belajar untuk
bekerja dengan produktif dalam kelompok yang mendukung.
10. Libatkan anak untuk membuat peraturan
Aturan di kelas akan lebih merasa
dimiliki dan dihormati ketika anak merasa memiliki peran dalam menetapkan
aturan dalam kelas, dengan alasan yang rasional.
Comments
Post a Comment