Tahu Nggak Kamu Hal Menarik Before and After Belajar
Filsafa
Published by Wina Simanjuntak
4 Juli 2015
"Belajar filasat? Nggak ahh,
bisa gila nanti."
Banyak yang menganggap, filsafat itu
tidak jelas, mengada-ada, aneh dan buruk serta membosankan. Padahal sebenarnya,
belajar filsafat itu sangat seru lho! Filsafat itu dekat dengan kehidupanmu,
jadi nggak mungkin kamu akan bosan dan gila kalau belajar filsafat. Wah, kira-
kira seperti apa ya before and after belajar filsafat?
1. Ibuku, maafkan aku.
Before: Biasanya sih, jika seseorang sudah berhasil, mereka akan
menyatakan bahwa apa yang dicapainya itu karena hasil sendiri.
After: Lain halnya dengan setelah belajar filsafat, kamu akan
menyadari bahwa filsafat adalah induk (ibu) segala ilmu. Kemudian, ilmu- ilmu
yang menjadi anaknya meninggalkan filsafat untuk berdiri sendiri. Jadi, setelah
kamu paham sakitnya ditinggalkan sang anak, kamu akan belajar untuk tidak
sekalipun melupakan jasa ibumu saat berhasil.
2. Tentu aku akan mengkritisi dahulu
setiap informasi politik yang aku cerna dari berbagai media.
Before: Ya ampun, gila nih politik di Indonesia semakin nggak
beres. Aku nggak suka jadinya dengan pemerintahan sekarang. Ini poin dimana
terlalu gampang menilai hal politik dari berbagai media.
After: Salah satu ciri kefilsafatan adalah berpikir kritis. Jadi,
setiap mempelajari sudut pandang apapun di filsafat, kata anjuran kritis selalu
ada. Dengan hal itu, untuk berita apapun mengenai politik baru-baru ini, kamu
akan selalu memandang dari sudut yang kritis terlebih dahulu.
3. Semua yang kurasakan, ternyata
selalu ada akibatnya di belakang.
Before: Biasanya, kekesalan yang terjadi pada hari ini selalu
membuat kita menggerutu bahkan menyalahkan siapapun.
After: Ada satu hukum di filsafat yang selalu muncul, yakni hukum
kausalitas. Artinya, semua akibat pasti muncul karena sebab tertentu. Kamu akan
menjadi lebih sadar untuk mengoreksi apa penyebab yang menimbulkan
keterpurukanmu hari ini.
4. Siapa bilang terlalu banyak
bertanya itu semakin bodoh?
Before: Pada umumnya kita kesal jika ada orang terlalu banyak
tanya bahkan sampai ke akar-akarnya.
After: Belajar filsafat mengenalkan kita untuk mempertanyakan
sesuatu hingga ke dasarnya. Tapi dalam bertanya haruslah logis. Bertanya ya
untuk menemukan jawaban, bukan bertanya untuk menguji.
5. Tekanan ternyata bukan jalan
buntu.
Before: Sudah banyak anak muda sekarang mengalami stres berlebihan
terhadap tekanan yang dihadapi, semisalnya lulus wisuda nggak tahu mau
melakukan aktivitas apa.
After: Pada umumnya, mereka yang belajar filsafat di-judge
kurang kerjaan, apalagi masa depan si filsafat juga tidak jelas. Terlalu sering
menghadapi tekanan itu sudah biasa jika belajar filsafat, so kamu akan
mempersiapkan masa depanmu sedini mungkin. Bahkan, kamu akan paham bahwa
tekanan itu adalah hal wajar, setelah menghadapi hal tersebut,pilihannya hanya
menemukan solusi.
6. Wah, ternyata filsuf itu keren.
Before: Belajar filsafat tidak bisa membuat terkenal.
After: Ternyata, filsuf dikenal sepanjang masa (sekalipun sudah
meninggal). Kamu kenal dengan teori Aristoteles, Pytagoras, atau Einsten? Yups,
mereka adalah para filsuf. Jadi, belajar filsafat itu memperkenalkan hal apapun
yang diawali dengan penasaran.
7. Apa? Kamu menganggap filsafat
menyebabkan orang menjadi atheis?
Before: Pada umumnya orang selalu menyatakan bahwa belajar filsafat
itu menyebabkan yang memelajarinya atheis.
After: Konsep atheis itu merupakan ketidakpercayaan bahwa Tuhan
itu ada, jadi bukan percaya Tuhan tidak ada. Tentunya, mempelajari filsafat itu
membuat pertahanan kepercayaan kamu semakin kuat.
8. Oh, ternyata cita- cita itu bukan
profesi.
Before: Tidak heran jika pada dasarnya orang akan stres menentukan
cita- citanya dan bermimipi untuk sebaik mungkin. Misalnya nih, banyak orang
yang bercita-cita menjadi manajer, artis dan lain sebagainya yang terpandang.
After: Belajar filsafat menyadarkan bahwa hidup ini indah dan
tidak akan mengorbankan kegemaran positifmu untuk dikubur. Cita-cita itu tidak
hanya profesi, sebab mimpi itu tiada terbatas dan ketidakterbatasan itu
mengutamakan attitude. So, bercita-citalah apapun asalkan ber-attitude.
9. Mencari pasangan itu gampang,
kok!
Before: Biasanya, ketika seseorang mengagumi lawan jenisnya, ia
hanya bisa melihatnya dari kejauhan. Pada akhirnya, tidak bisa PDKT, jadian dan
merasa mendapatkan pasangan itu sulit.
After: Filsafat akan menyadarkanmu untuk selalu penasaran. Kamu
akan mencari tahu sedalam mungkin siapa yang kamu sukai karena landasan
penasaran, penasaran dan penasaran supaya tepat sasaran.
10. Menilai orang selalu detail
banget.
Before: Pada umumnya, tidak jarang orang terlalu menilai orang
melalui apa kata orang. Kemudian, dengan sendirinya membenci teman sendiri
karena menilainya dari kejelekan yang diberi tahu orang lain.
After: Belajar filsafat pada umumnya belajar memikirkan pemikiran
banyak tokoh. Melalui hal tersebut, kamu secara spontan memiliki sifat menilai
dengan detail. Semakin banyak mempelajari pemikiran orang membuat diri kita
menilai lebih detail.
11. Sakit hati gampang kok diobati.
Before: Akhir-akhir ini banyak banget orang galau karena tersakiti
dan nggak tahu apa obatnya.
After: Filsafat akan memperkenalkan dunia ide ala Plato,
konsepnya adalah sesungguhnya yang di ide itulah yang nyata, sedangkan hidup
kita hari ini adalah dunia semu. Konsep ini bisa kamu aplikasikan dengan
memikirkan hal yang positif. Misalnya nih, memikirkan bahwa sakit hati itu bisa
hilang. Jika kamu menyatakan bisa, maka sakit hati itu bisa benar-benar hilang!
12. Wah aku baru sadar, komunikasi
adalah kunci dasar relationship.
Before: Biasanya, mereka yang putus akan sadar penyebabnya adalah
miskomunikasi. Namun dalam menjalankan hubungan selalu menyimpan yang ingin
dikatakan tanpa memberitahu ke pasangan.
After: Belajar filsafat akan memperkenalkanmu dengan filsafat
komunikasi yang mengatakan bahwa dalam aktivitas manusia selalu membutuhkan
komunikasi untuk menyampaikan media seutuhnya tanpa rekayasa. Jadi dalam
hubungan apapun, komunikasi adalah kunci utamanya.
13. Berkeliling dunia itu seru juga!
Before: Tidak jarang orang berpikir dunia ini sempit.
After: Filsafat itu memiliki konsep apapun tidak ada batasnya,
bahkan belajar filsafat itu menghubungkan satu dengan yang lain, seperti
mengelilingi dunia. Ketidakterbatasan dunia ini membuat kamu semakin berkarya.
Masih belum tertarik belajar
filsafat nih, guys?
https://hype.idntimes.com/fun-fact/wina/tahu-nggak-kamu-hal-menarik-before-and-after-belajar-filsafat
Comments
Post a Comment