KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN DAN TEORI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK



KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN DAN TEORI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

A.    Karakteristik Perkembangan Pesert Didik
            Aspek-aspek perkembangan meliputi perkembangan fisik-motorik dan otak, perkembangan kognitif, dan perkembangan sosio-emosiaonal. secara umum, karakteristik perkembangan peserta didik dibedakan menjadi 3 bagian yakni:
1.      Karakteristik Dan Ciri Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar (SD)
            Anak usia Sekolah Dasar berada dalam dua masa perkembangan, yaitu msa kanak-kanak tengah (6-9) dan masa kanak-kanak akhir (10-12). dan sangat penting bagi seorang pendidik mengetahui perkembangan psikologi siswanya. peserta didik di tingkat sekolah dasar dapat dijadikan titik awal untuk menentukan tujuan pendidikan di sekolah dasar, dan untuk menentukan waktu yang tepat dalam memberikan pendidikan sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak usia itu sendiri.
a.       Pengertian Karakteristik Siswa
            Menurut IR Pedjawijatna karakter atau watak adalah seluruh aku yang ternyata dalam tindakannya (insani) adapun karakteristik dan kebutuhan peserta didik yang perlu diketahui guru adalah sebagai berikut:
·         Senang Bermain, guru hendaknya mengembangkan model pengajaran yang serius tapi santai, maksudnya diselang seling antara mata pelajaran serius seperti IPA dengan pelajaran yang mengandung unsur permainan, seperti penjas, dsb
·         Senang Bergerak, anak usia SD dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit. oleh karena itu guru harus memberikan layanan yang baik agar anak dapat bergerak leluasa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
·         Anak Senag Bekerja Dalam Kelompok, anak usia sekolah dasar belajar aspek penting dalam proses sosialisasi, seperti belajar setia kawan, belajar memnerima tanggung jawab, dsb. karakteristik ini mengharuskan guru meranncang model pembelajaran yang memungkinkan anak untik bekerja atau belajar dalam kelompok.
·         Senang Merasakan Atau Melakukan Sesuatu Secara Langsung, seperti yang dikatakan oleh jean piaget dengan teori perkembangan kognitifnya, dijelaskan bahwa anak usia SD memasuki tahap operasional konkret yakni anak akan lebih memahami pelajaran jika ia langsung mempraktekkannya.
·         Anak Suka Cengeng, anak usia sekolah dasar cenderung memiliki sikap cengeng dan manja, oleh karena itu guru haruslah membuat metode belajar yang melatih mental anak agar tidak cengeng.
·         Anak Sulit Memahami Isi Pembicaraan Orang Lain, anak sulit memahami apa yang diberikan guru, maka dari itu guru perlu menggunakan metode yang tepat seperti eksperimen agar siswa dapat menemukan sendiri inti dari pelajran yang diberikan.
·         Senang Diperhatikan, siswa SD biasanya mencari perhatian teman atau gurunya, maka dari itu guru perlu memberikan perhatian kepada siswa agar mereka merasa diperhatikan
·         Senang Meniru, anak sering sekali menniru suatu figur yang ia lihat/temui, maka dari itu orang tua dan guru harus lebih berhati-hati dalam bersikap serta temani anak ketika melihat televise karena tak jarang anak terpengaruh dengan tayangan televise yang terkadang konten negatif.
            Anak memiliki tahap dan ciri perkembangan yang berbeda-beda. perkembangan anak usia sekolah dasar (6-12 tahun) memiliki ciri-ciri perkembangan sebagai berikut:
·         Dalam segi fisiknya anak mengalami perkembangan seperti mulai dapat menulis dengan rapi pada usia 7 tahun, lalu bergerak cepat dan bekerja dengan tergesa-gesa pada usia 8 tahun,  lalu tertantang melakukan kegiatan fisik sekuatnya dan terkadang memaksa pada usia 9 tahun, lalu sangat membutuhkan waktu di luar ruangan dan tantanga fisik pada usia 10 tahun, lalu munculnya pubertas pada sebagian anak perempuan saat umur 11 tahun, dan dorongan pertumbuhan tanda pubertas pada usia 12 tahun
·         Dalam segi sosialnya anak mengalami perkembangan seperti percaya pada guru untuk membantunya, kemudian pada usia 8 tahun lebih suka bekerja sama dengan teman sebaya, lalu sering merasa khawatir terhadap segala hal pada usia 9 tahun, dan pada usia 11 tahun lebih senang ketika berada diluar ruamah baik untuk bermain ataupun belajar, dan memiliki inisiatif untuk melakukan kegiatannya sendiri pada usia 12 tahun.
·         Dalam segi bahasanya anak usia sekolah dasar mengalami perkembangan seperti menjadi pendengar yang baik dan pembicara yang tepat atau dapat dikatakan siswa menjadi lebih aktif dalam bersosialisasi dengan teman-temannya, terkadang berlebihan dan mencampur adukan bahasan ketika berbicara, dan asyik mengobrol dengan orang dewasa atau teman sebayanya dengan bahasa gaul (sudah dapat mengadopsi kata-kata orang dewasa).

·         Dalam segi kognisinya anak mengalami perkembangan seperti  suka mengulang pelajaran, lalu mulai mahir dalam keterampilan dasar pada usia 8 tahun, kemudian mampu beradaptasi dengan beberapa kondisi yang dia hadapi, dan suka tugas baru dan  berpengalaman untuk merefleksikan atau memperbaiki tugas berikutnya.

b.      Masalah Perkembangan Psikologi Anak Usia Sekolah Dasar
            Dan adapun masalah perkembangan anak usia sekolah dasar yang mungkin saja terjadi antara lain:
·         Hiperaktif, anak yang cenderung lebih aktif dan terkadang mergikan bagi temannya karena sikapnya yang spontan dan terkadang bertindak tanpa berfikir
·         Sulit berkonsentrasi, siswa menjadi sulit berkonsentrasi dengan pelajaran karena terpengaruh oleh llingkkungan/ keadaan sekitarnya
·         Pemurung dan penyendiri, siswa yang seperti ini cenderung merasa malu dengan keadaan mereka sendiri sehingga membuatnya sulit bergaul dengan teman sebayanya
·         Masalah bicara, anak cenderung sulit mengartikulasikan kata-kata yang diucapkan sehingga banyak orang yang mendengarnya terkadang tidak paham apa yang dibicarakan oleh anak tersebut.
                        Wentzal dan Asher menyatakan bahwa pakar perkembangan membedakan tiga tipe anak yang tidak populer, yaitu: (1) anak yang diabaikan yani anak yang jarang dinominasikan sebagai teman baik, (2) anak yang ditolak yakni anak yang tidak disukai oleh kelompoknya karena agresif dan suka mengganggu , (3) anak yang kontroversi yakni anak yang tidak disukai dan tidak dinominasikan sebagai teman baik.
2.      Karakteristik Anak Usia Sekolah Menengah Pertama (SMP)
            Beberapa karakteristik yang menonjol pada siswa usia ini, yaitu terjadinya ketidak seimbangan proporsi tinggi dan berat badan, kecenderungan ambivalensi anatar keinginan menyendiri dan bersosialisasi, reaksi dan emosi masih labbil, mulai mengembangkan standard harapan individu sesuai dunia sosial.
Adanya karakteristik anak sekolah menegah yang demikian maka guru diharapkan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untik menyalurkan hobi melalui egiatan ppositif, tampil menjadi teladan yang baik bagi siswa, dan memberikan siswa tanggung jawab.



3.      Karakteristik Anak Usia Remaja (SMP/SMA)
            Masa remaja ditandai dengan karakteristik yang penting seperti mancapai hubungan yang matanng dengan teman sebaya, mencapai kemandirian emosional, memilih dan mempersiapkan karier masa depan, dsb.
B.     Teori-Teori Tentang Hakikat Perkembangan Peserta Didik
            Ada 7 teori tentang psikologi perkembangan peserta didik yaitu:
1.      Teori Psikodinamika yang dipelopori oleh sigmun freud merupakan teori psikologi yang berupaya menjelaskan hakikat dan perkembangan tingkah laku manusia. menurut teori ini, tingkah laku manusia merupakan hasil tenaga yang beroperasi di dalam pikiran, yang sering tanpa disadari oleh individu. Berdasarkan ide-ide pokok tentang tingkah laku manusia, freud membedakan kepribadian manusi atas 3 unit mental: (1) Id, merupakan dorongan dan impuls instinktif yang lebih dasar seperti rasa lapar, haus, seks, dan agresi). (2) Ego, merupakan aspek yang timbul dari kebutuhan organisme untuk berhubungan secara baik dengan dunia nyata. (3) Superego, aspek sosiologi kepribadian karena mewakili nilai tradisional dan cita-cita masyarakat melalui berbagai perintah dan larangan (norma).
2.      Teori Behavioristik merupakan sebuah aliran dalam pembahasan tingkah laku manusia yang dikembangkan oleh John B watson sebagai reaksi atas psikodinamika. teori ini meyakini bahwa tingkah laku manusia merupakan hasil dari pembawaan genetis dan pengaruh lingkungan atau situasional.
3.      Teori Humanistik yang dipelopori oleh  Carl Rogers dan Abraham Maslow sebagai reaksi terhadap teori psikodinamika dan behavioristik. mereka meyakini bahwa tingkah laku manusia tidak dapat dijelaskan sebagai hasil dari konflik-konflik yang tidak disadari maupun sebagai hasil pengkondisian.
4.      Teori Psikologi Transpersonal merupakan pengembangan psikologi humanistik.
5.      Teori Nativisme berpandangan bahwa segala sesuatunya ditentukan oleh faktor yang dibawa sejak lahir teori ini menekankan kemampuan dalam diri anak sehingga faktor lingkungan termasuk faktor pendidikan kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak dalam proses pembelajaran.
6.      Teori Empirisme yang dipelopori oleh John Locke mementingkan stimulasi eksternal dalam perkembangan peserta didik. pengalam merupakan pelajaran yang paling berharga yang dimiliki oleh siswa.
7.      Teori Konvergensi berpandangan bahwa perkembangan individu itu baik dasar (bakat, keturunan) maupun lingkungan kedua-duanya memiliki peranan penting. perintis aliran konvergensi adalah William Stren.
C.    Perbedaan Individual Peserta Didik
            Secara umum perbedaan individual dibagi menjadi dua, yaitu perbedaan secara vertikal dan horizontal. Perbedaan vertikal adalah perbedaan individu dalam aspek jasmaniah seperti bentuk, tinggi, besar, kekuatan dan sebgainya. Sedangka perbedaan horizontal adalah perbedaan individu dalam aspek mental seperti tingkat kecerdasan, bakat, minat, ingatan, emosi, tempramen, dan sebagainya. Ada 4 aspek perbedaan Individu Peserta Didik yaitu:
1.      Perbedaan Fisik-Motorik tidak hanya berbatas pada aspek-aspek yang teramati oleh pancaindera melainkan juga mencakup aspek yang tidak dapat diamati oleh pancaindera seperti peserta didik yang mengalami rabun pada mata, penyumbatan pada saluran telinga, dsb.
2.      Perbedaan Intelegensi yang merupakan salah satu kemampuan mental, pikiran atau intelektual dan merupakan bagian dari proses kognitif .
3.      Perbedaan Kecakapan Bahasa kemampuan berbahasa anak berbeda-beda, ada yang berbicara dengan lancer, singkat, dan jelas, dan adapula yang gagap, berbelit-belit, dan tidak jelas hal ini sangat dipengaruhi oleh pembawaan dan lingkungan individu tersebut.
4.      Perbedaan Psikologis ada siswa yang mudah tersenyum bahkan adapula yang pemurung. salah satu cara untuk menangani hal ini adalah guru melakukan pendekatan secara pribadi kepada peserta didik.

D.    Periodesasi Perkembangan Anak
1.      Fase Perkembangan Anak Berdasarkan Konsep Didaktif
            Johana Amos Cimenius membagi fase perkembangan berdasarkan tingkat sekolah yang diduduki anak sesuai dengan tingkat usia dan menurut bahassa yang dipelajarinya disekolah, yakni fase sekolah ibu, fase sekolah bahasa ibu, fase sekolah bahasa latin, dan fase sekolah tinggi.
2.      Periodesasi Perkembangan Berdasarkan Ciri-ciri Psikologis
            ciri-ciri yang digunakan oleh Oswad Kroch adalah pengalaman keguncangan jiwa yang dimanifestasikan dalam bentuk sifat dan ia membagi fase perkembangan ini menjadi 3 yaitu : fase anak awal, fase keserasian sekolah, fase kematangan

Comments