Manusia dan
Masalah Kehidupannya
Manusia dilahirkan tidak sedikit pun mempunyai
masalah. Keadaannya masih sangat suci bagaikan kertas putih yang belum
bertuliskan tinta sedikit pun, serta bagaikan kain putih yang belum terkena noda
sedikit pun. Akan tetapi, bagi orang tuanya yang menghadapi rasa sakit ketika
melahirkannya, masalahnya sudah menumpuk. Bagi orang miskin masalahnya adalah
tidak mempunyai biaya persalinan, rasa sakit yang luar biasa, anaknya lahir
tidak normal dan sebagainya, sedangkan bagi orang kaya, masalahnya bukan pada
biaya persalinan, tetapi bisa jadi rasa khawatir yang berlebihan, takut
menghadapi rasa sakit, mungkin juga ada kekhawatiran bahwa kecantikannya akan
berubah total, sehingga ia memilih cara melahirkan yang lain, misalnya dengan
cara operasi. ⁽³⁾
Masalah adalah kawan sejati bagi kehidupan
manusia. Biasanya masalah itu datang disebabkan oleh berbagai hal, misalnya
karena manusia diperbudak oleh hawa nafsunya yang serakah. Tidak pernah merasa
cukup dengan apa yang diperoleh, senantiasa mengukur kesuksesan dengan ukuran
harta benda. Apabila menghadapi hidup dengan mengikuti hawa nafsunya, manusia
akan mendapatkan banyak masalah, bukan hanya untuk dirinya, tapi juga untuk
orang lain. Masalah juga datang karena kebodohan. Kebodohan timbul karena
manusia malas dan tidak memiliki motivasi untuk belajar, untuk bertanya, dan
menimba pengalaman, maka ia akan selalu memelihara kebodohan. Orang yang bodoh
akan kesulitan menghadapi kebutuhannya sendiri, selalu menunggu uluran tangan
dari orang lain, mudah dibohongi dan diperdaya orang yang pintar tetapi licik.
Oleh karena itu kita harus memiliki ilmu
pengetahuan, ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengalaman dan pengetahuan dari
sejumlah orang yang dipadukan secara harmonis dalam suatu bangunan yang
teratur. Kesulitan-kesulitan dalam menghadapi masalah pada pokoknya sebenarnya
bersumber pada dua sebab yaitu :
· Pertama, orang
kurang tahu caranya memecahkan masalah itu (kekurangan formal atau
metodologik).
· Kedua, orang
kekurangan fakta-fakta yang sehubungan dengan masalah itu (kekurangan materil).
Ada dua cara yang umum ditempuh untuk
memikirkan pemecahan suatu masalah, yaitu :
(1)
Cara berpikir
analitik
Dalam berpikir analitik, orang berangkat dari dasar-dasar
pengetahuan yang umum, dari proposisi-proposisi yang berlaku secara umum, dan
meneliti persoalan-persoalan khusus dari segi dasar-dasar pengetahuan yang
umum. Serta kesimpulannya ditarik secara deduktif
dan pembuktian kebenarannya dilakukan secara apriori.
(2)
Cara berpikr
sintetik
Dalam berpikir sintetik, landasannya diambil
dari pengetahuan-pengetahuan yang khusus, fakta-fakta yang unik, dan
merangkaikan fakta-fakta yang khusus itu menjadi suatu solusi yang bersifat
umum. Serta kesimpulannya ditarik secara induktif, dan pembuktian kebenarannya
bersifat a posteriori.
Secara filosofi pemecahan masalah yang dihadapi
manusia memiliki tingkat kesulitan yang tidak jauh berbeda. Hanya saja,
kualitas kesulitan tersebut bervariasi.
Comments
Post a Comment