Pedidikan Indonesia terbilang cukup baik dalam perencanaan,
namun seringkali gagal mengeksekusi. Ditambah perubahan yang cepat dalam
pergantian kurikulum membuat kita tidak bias mengetahui hasil dari kurikulum
yang diterapkan saat ini dalam waktu cepat. Perencanaan matang serta kerjasama
parta akademisi dalam mengeksekusinya adalah faktor yang terbilang sangat
penting. Banyak dari kita telah mengetahui bahwa sistem pendidikan di Indonesia
kini telah menggunakan Kurikulum baru. Yap, Kurikulum 2013 lah namanya.
Kurikulum ini telah dicetuskan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI
untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013
merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan
berkarakter. Kurikulum 2013 memang bagus untuk pendidikan masa kini. Tetapi
seperti yang kita ketahui, kualitas pendidikan di Indonesia tidaklah merata.
Hal ini terbukti dalam kurangnya sarana dan prasarana dalam proses belajar
mengajar. Misalnya saja banyaknya sekolah-sekolah yang berdiri diatas lahan
yang bersengketa, banyaknya bangunan sekolah yang rusak dan tak layak dijadikan
tempat belajar, serta jalur akses yang tidak layak dilewati untuk sampai ke
sekolah. Selain itu, banyak Guru di Indonesia belum memiliki profesionalisme
yang memadaiuntuk menjalankan tugasnya sebagai seorang pengajar. Bahkan, tidak
sedikit Guru di Indonesia yang dinyatakan tidak layak mengajar. Dalam Kurikulum
2013 ini, murid harus bisa mencari materi dan sumber pembelajaran di Internet.
Mungkin bagi para murid yang tinggal di daerah Kota seperti Jakarta, itu
tidaklah sulit. Tetapi bagaimana dengan mereka yang berada di daerah terpencil,
dan tidak memiliki ‘perangkat’ untuk mengakses Internet? Mungkin banyak
diantara mereka yang menghabiskan uang jajannya setiap hari hanya untuk mencari
materi pembelajaran di ‘warnet’. Hal itu pastilah sangat memberatkan mereka.
Dan juga waktu mereka untuk bermain dan bersosialisasipun berkurang. Kurikulum
2013 ini memang cocok untuk Negara berkembang seperti Indonesia. Jika ingin
mencontoh sistem pendidikan Negara lain itu sebenarnya bagus, karena kita bisa
meningkatkan kualitas pendidikan dengan mencontoh sistem pendidikan Negara
maju. Namun pelajar Indonesia tidaklah sama dengan Negara lain, oleh sebab itu
sebaiknya Pemerintah dan Kementrian Pendidikan seharusnya bisa memperhatikan
kondisi para pelajar di seluruh Indonesia.
Comments
Post a Comment